Anak Susah Dengar? Coba Trik Ini Biar Mereka Nurut Tanpa Ngambek!

Mendidik anak agar mau mendengarkan bukanlah tugas yang mudah bagi orang tua. Banyak anak cenderung mengabaikan instruksi, tidak merespons saat dipanggil, atau bahkan tampak tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang tua. Hal ini tentu bisa menjadi tantangan besar, terutama dalam membangun komunikasi yang efektif dan hubungan yang harmonis dalam keluarga.

Mengapa Anak Sulit Mendengarkan?

Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak yang memiliki kebiasaan mendengarkan yang baik cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, lebih sukses di sekolah, dan lebih mampu mengelola emosi mereka. Namun, banyak faktor yang dapat menyebabkan anak sulit mendengarkan, di antaranya:

  1. Perkembangan Otak yang Masih Berkembang Anak-anak masih dalam tahap perkembangan kognitif dan emosional. Mereka belum bisa sepenuhnya memahami urgensi atau konsekuensi dari sebuah instruksi seperti orang dewasa.
  2. Distraksi dari Lingkungan Kehadiran gadget, televisi, mainan, atau bahkan suara latar yang ramai dapat mengganggu fokus anak dan membuat mereka tidak memperhatikan apa yang dikatakan orang tua.
  3. Kurangnya Koneksi Emosional Jika anak merasa tidak diperhatikan atau sering mendapatkan perintah tanpa adanya komunikasi yang hangat, mereka mungkin cenderung mengabaikan instruksi sebagai bentuk respons emosional.
  4. Gaya Komunikasi yang Tidak Efektif Berteriak atau memberikan terlalu banyak instruksi sekaligus dapat membuat anak merasa bingung dan kewalahan. Ini justru membuat mereka semakin sulit untuk mendengarkan dengan baik.
  5. Kebutuhan untuk Mandiri Seiring bertambahnya usia, anak mulai ingin menunjukkan kemandirian mereka. Terkadang, mereka menolak mendengarkan hanya untuk menegaskan bahwa mereka memiliki kendali atas keputusan mereka sendiri.

Bagaimana Cara Membantu Anak Agar Mau Mendengarkan?

Setelah memahami alasan mengapa anak sulit mendengarkan, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan keterampilan mendengar mereka:

1. Pastikan Anak Fokus Saat Anda Berbicara

Anak-anak sering kali mudah terdistraksi oleh lingkungan sekitar, seperti televisi, gadget, atau permainan. Pastikan Anda berbicara pada saat anak dalam kondisi fokus. Anda bisa mencoba:

  • Mengurangi gangguan di sekitar sebelum berbicara.
  • Berjongkok atau mendekat agar sejajar dengan mata anak.
  • Menyentuh lembut bahunya untuk menarik perhatiannya.

2. Gunakan Nada Suara yang Tenang dan Jelas

Berteriak atau berbicara dengan nada marah justru dapat membuat anak semakin sulit mendengarkan. Gunakan nada suara yang tenang, jelas, dan penuh perhatian. Anak lebih mungkin mendengarkan jika merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik.

3. Berikan Instruksi yang Singkat dan Spesifik

Anak-anak, terutama yang masih kecil, sering kali kesulitan memahami instruksi yang panjang atau terlalu kompleks. Berikan perintah dengan kalimat yang singkat dan spesifik. Contohnya:

  • Daripada berkata, “Tolong bereskan semua mainanmu, lalu cuci tangan, dan setelah itu duduk untuk makan malam,” lebih baik katakan, “Tolong bereskan mainanmu sekarang.”

4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung

Selain kata-kata, bahasa tubuh juga berperan dalam komunikasi dengan anak. Kontak mata, ekspresi wajah yang ramah, serta gerakan tangan yang mendukung dapat membantu anak memahami bahwa apa yang Anda sampaikan penting.

5. Beri Anak Waktu untuk Memproses Informasi

Terkadang, anak tidak segera merespons bukan karena tidak mendengarkan, tetapi karena mereka membutuhkan waktu untuk memproses informasi. Setelah memberikan instruksi, tunggu beberapa detik sebelum mengulangi atau menanyakan tanggapan dari anak.

6. Jadilah Teladan yang Baik

Anak-anak belajar dengan meniru. Jika Anda ingin mereka menjadi pendengar yang baik, tunjukkan bahwa Anda juga mendengarkan mereka dengan penuh perhatian. Saat anak berbicara, hentikan aktivitas Anda sejenak, tatap matanya, dan berikan tanggapan yang menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan.

7. Gunakan Teknik Pilihan Terbatas

Jika anak sulit mendengarkan karena merasa tidak memiliki kendali, cobalah memberikan pilihan terbatas. Misalnya, “Kamu mau mandi sekarang atau setelah 10 menit?” Dengan begitu, anak merasa lebih dihargai dan lebih cenderung mengikuti arahan.

8. Berikan Konsekuensi yang Konsisten

Jika anak tetap mengabaikan instruksi, pastikan ada konsekuensi yang jelas dan konsisten. Namun, hindari hukuman yang berlebihan. Misalnya, jika anak tidak segera mematikan televisi saat diminta, beri peringatan terlebih dahulu sebelum akhirnya membatasi waktu menonton mereka di hari berikutnya.

9. Gunakan Pujian dan Penguatan Positif

Ketika anak mendengarkan dengan baik, berikan pujian atau penghargaan kecil. Misalnya, “Mama senang sekali kamu langsung membereskan mainan tanpa harus diingatkan.” Ini akan membuat anak lebih termotivasi untuk mendengarkan di lain waktu.

10. Hindari Terlalu Banyak Perintah Sekaligus

Memberikan terlalu banyak instruksi dalam satu waktu bisa membingungkan anak dan membuat mereka cenderung mengabaikan semuanya. Beri arahan satu per satu dan pastikan anak memahami sebelum melanjutkan ke instruksi berikutnya.

11. Berlatih Mendengarkan dengan Aktivitas Menyenangkan

Anda bisa melatih keterampilan mendengar anak melalui permainan atau aktivitas interaktif. Misalnya:

  • Bermain “Simon Says” untuk mengasah keterampilan mendengar dan mengikuti instruksi.
  • Membacakan cerita dan meminta anak mengulang kembali bagian favoritnya.

12. Konsultasikan dengan Ahli Jika Perlu

Jika anak terus-menerus menunjukkan kesulitan dalam mendengarkan atau memahami instruksi, meskipun berbagai strategi telah dicoba, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog anak atau ahli tumbuh kembang untuk memastikan tidak ada masalah yang mendasarinya.

Mengatasi anak yang sulit mendengarkan membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang penyebabnya. Dengan menciptakan komunikasi yang efektif, menggunakan pendekatan positif, serta memahami kebutuhan anak, orang tua dapat membantu anak menjadi pendengar yang lebih baik. Ingatlah bahwa keterampilan mendengarkan adalah sesuatu yang perlu dipelajari dan dilatih, bukan hanya sekadar kebiasaan yang muncul dengan sendirinya.